1. Bahasa Batak Toba
Bahasa
Batak Toba ini meliputi daerah kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Toba
Samosir, Kabupaten Humbang Hasundutan dan Kabupaten Samosir. Bahasa
Batak Toba lebih banyak ditemui di berbagai daerah di Indonesia secara
khusus di daerah-daerah Batak seperti Tanah Karo, Simalungun, Dairi,
Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, dan sebagainya. Kenapa demikian?
karena orang Batak Toba adalah orang suka berdiaspora (merantau dan
menyebar ke mana-mana) disertai dengan bahasa Batak Tobanya sehingga
bahasanya pun dapat ditemukan di mana saja. Jadi wajar saja jika ada
orang Batak Karo, Simalungun, Pakpak, Mandailing-Angkola tahu bahasa
Batak Toba dari pada orang Batak Toba tahu bahasa Batak lainnya.
Bahasa Batak Toba masih terdiri 4 dialek, yakni :
1. Dialek Toba Silindung :
meliputi Kota / Kecamatan Tarutung, Kecamatan Sipoholon, Kecamatan
Sipahutar, Kecamatan Garoga, Kecamatan Pangaribuan, Kecamatan Pahae
Julu, Kecamatan Adiankoting, Kecamatan Pahae Jae (sebahagian dipengaruhi Mandailing-Angkola), Kecamatan Pahae Purbatua (sebahagian dipengaruhi Mandailing-Angkola), dan Kecamatan Simangumban (sebahagian dipengaruhi Mandailing-Angkola);
2. Dialek Toba Humbang : meliputi Kecamatan Siborongborong, Kecamatan Pagaran, Kecamatan Muara, Kabupaten Humbang Hasundutan (kecuali Kecamatan Parlilitan karena pengaruh teritorial daerah kabupaten Dairi);
3. Dialek Toba Pesisir Pantai Danau Toba : meliputi keseluruhan Kabupaten Toba Samosir;
4. Dialek Toba Pulau Samosir : hanya Kabupaten Samosir saja.
Sekilas info, perlu kita ketahui Dialek dan Logat itu berbeda. Jadi jangan salah paham.Dialek adalah bagian dari logat,
yakni dialek adalah gaya bahasa, cara pengucapan, dan artinya sedikit
agak berbeda dengan yang lainnya. Seperti Toba Silindung dengan Toba
Humbang. Sedangkan logat adalah gaya bicara yang dipengaruhi oleh
gaya bahasa ibu. Contoh : orang Batak bila berbicara dalam bahasa
Indonesia tentu gaya bahasanya keras dan seolah-olah berkata-kata kasar;
bila orang Jawa berbicara dalam bahasa Indonesia tentu kemungkinan gaya
bicaranya akan seolah-olah lembut. Itulah sebabnya ada istilah logat
Jawa, logat Batak, dll.
2. Bahasa Batak Simalungun
Bahasa (sahap)
Batak Simalungun ini meliputi sebagian daerah kabupaten Simalungun
(sebagian lagi dipengaruhi oleh Bahasa Jawa dan Bahasa Batak Toba),
sebagian Kotamadya Pematang Siantar (sebagian lagi dipengaruhi oleh
Bahasa Jawa dan Bahasa Batak Toba, juga bahasa Indonesia). Aksaranya
disebut aksara Surat Sisapuluhsiah. Bahasa Simalungun terdiri dari 2 dialek, yakni :
1. Dialek Simalungun Atas : meliputi sebagian Kotamadya P. Siantar, sebagian Kecamatan Serbelawan;
2. Dialek Simalungun Bawah : meliputi kecamatan Haranggaol, Kecamatan Sondi Raya, Kecamatan Silimakuta, dan lain-lain.
Sedikit arti istilah Dialek Simalungun Atas dan Bawah; Dialek Simalungun Atas adalah Dialek yang sudah dipengaruhi oleh budaya lain dan mengarah kepada bahasa Simalungun Modern, sedangkan Dialek Simalungun Bawah dialek yang masih bertahan pada sifat keasliannya.
3. Bahasa Batak Karo
Bahasa
Karo meliputi Kabupaten Tanah Karo, dua Kecamatan di Kabupaten Dairi
(Taneh Pinem dan Tiga Lingga), 2 Kecamatan di Kabupaten Aceh Tenggara
(Lau Sigala-gala dan Simpang Simadam), beberapa Kecamatan di Kabupaten
Deli Serdang, beberapa Kecamatan di Kabupaten Langkat, dan di Padang
Bulan (Kota Medan). Mengenai
Dialek ada 6 macam, namun belum dapat disebutkan karena kurang
perbendaharaan pustaka (Mohon Maaf). Bahasa Karo kebanyakan dipengaruhi
oleh bahasa melayu dan aceh.
4. Bahasa Batak Pakpak
Bahasa Pakpak meliputi Kabupaten Dairi, Kabupaten Pakpak Bharat. Bahasa Pakpak inisebagian dipengaruhi oleh Bahasa Aceh dan Melayu. Mengenai Dialek juga belum dapat dijelaskan oleh penulis.
5. Bahasa Batak Mandailing-Angkola
Bahasa
Batak Mandailing-Angkola meliputi daerah Kabupaten Tapanuli Selatan,
Kotamadya Padang Sidempuan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina),
Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta), beberapa Kecamatan di Tapanuli
Utara dan Tapanuli Tengah. Mengenai Dialek juga belum dapat dijelaskan
oleh penulis.
Secara budaya sebenarnya sebutan bahasa Angkola Mandailing itu tidak ada, sebab bila kita bertanya kepada orang Mandailing mengenai bahasa dipakainya, tentu sudah pasti orang tersebut akan menjawab bahwa bahasa yang dipakai ialah bahasa Mandailing. Dan tidak akan mengatakan bahasa Angkola-Mandailing. Demikian sebaliknya bila kita bertanya kepada orang Angkola mengenai bahasa dipakainya, sudah tentu akan dijawab bahasa Angkola. Berarti dengan demikian dapat dibuktikan bahwa bahasa Angkola-Mandailing tidak ada. Sebenarnya itu hanya membedakan dialek saja. Bahasa Batak Mandailing-Angkola sudah dipengaruhi bahasa Minang dan Melayu Pesisir.
Suku Melayu Pesisir Langkat, berbaur dengan suku
Karo, Malaysia dan Aceh. Kebanyakan suku ini terdapat di kecamatan Stabat dan
Tanjung Pura di kabupaten Langkat. Saat ini suku ini tergabung dalam kelompok
suku Melayu Langkat. Berbicara menggunakan bahasa Melayu dialek "e"
No comments:
Post a Comment