SUKU BATAK PESISIR
NATAL
DI KAB. MANDAILING
NATAL
By: Wendy Hutahaean
Suku Batak Pesisir Natal disebut
juga sebagai suku Pesisir, adalah salah satu suku yang terdapat di Pantai
Barat Mandailing Natal. Suku Batak Pesisir ini sebenarnya berawal dari
suku Batak Toba, Mandailing dan Angkola yang telah menetap di Pantai Barat
Mandailing Natal, sejak beratus-ratus tahun yang lalu.
Traditional Clothes of Batak Pesisir Natal |
Setelah sekian lama
terjadi pembauran dari ketiga suku Batak ini, maka datanglah imigran lain yang
berasal dari Minangkabau dan Melayu dari pesisir Timur Sumatra, lalu terjadi
perkawinan-campur di antara ke 5 suku bangsa ini. Dari percampuran ke 5
suku bangsa ini lah terbentuk suatu komunitas yang disebut sebagai suku
Pesisir Natal. Pada awalnya mereka berbicara menggunakan bahasa Batak, tetapi setelah
berabad-abad tercampur dengan budaya Minang dan Melayu, maka akhirnya bahasa
merekapun berubah dan berganti menjadi bahasa Pesisir Natal, seperti yang mereka ucapkan
sehari-hari saat ini.
Adat dan kebudayaan yang diamalkan oleh suku Batak Pesisir Natal ini, lebih banyak
dipengaruh oleh budaya Melayu. Pada awalnya suku Batak Pesisir Natal ini lebih
suka kalau disebut sebagai orang Melayu Pesisir saja, tetapi belakangan ini,
tidak sedikit dari mereka yang tidak menolak disebut sebagai suku Batak
Pesisir Natal. Bahkan belakangan ini sebagian dari masyarakat suku Pesisir Natal ini mulai
mencantumkan kembali marga-marga lamanya seperti Pohan, Siregar, Sitompul,
Tanjung, Pasaribu dan lain-lain.
Traditional House of Batak Pesisir Natal |
Bahasa
Pesisir adalah bahasa yang dipergunakan masyarakat Batak Pesisir Natal di Pantai
Barat Mandailing Natal, yang menjadi bahasa percakapan dalam pergaulan
sehari-hari. Bahasa Pesisir ini agak unik, karena bahasa Pesisir ini adalah
hasil gabungan dari 3 bahasa, yaitu dari bahasa Batak Mandailing, Minangkabau
dan Melayu. Jadi suku Pesisir Natal ini sebenarnya adalah orang Batak yang
berbahasa Melayu. Hal ini mirip seperti masyarakat Batak di Rokan Hulu provinsi
Riau atau masyarakat Rao di kabupaten Pasaman Sumatra Barat.
Suku Batak Pesisir Natal ini memiliki beberapa kesenian budaya yang cukup populer di kalangan masyarakat di Sumatra Utara, yaitu Dampeng dan Tari Payung. Keberadaan suku Pesisir ini, mungkin belum banyak dikenal oleh masyarakat lain di pulau Jawa atau daerah-daerah lain di luar provinsi Sumatra Utara. Tetapi sebenarnya, suku Pesisir Natal ini telah eksis selama beratus-ratus tahun di wilayah Pantai Barat Mandailing Natal, dan berdiri sejajar dengan etnis-etnis lain seperti suku Toba, Mandailing, Angkola, Minangkabau dan Melayu.
Kehidupan masyarakat Pesisir Natal pada umumnya adalah sebagai nelayan. Tetapi tidak sedikit yang telah bekerja di sektor pemerintahan dan swasta. Selain itu pada sektor pendidikan juga banyak yang telah berhasil mencapai Universitas. Kehidupan lain yang dijalani oleh masyarakat suku Pesisir Natal ini, adalah sebagai guru, pedagang, wiraswasta dan lain-lain.
Bahasa Batak Pesisir (Pesisir), adalah bahasa yang dipergunakan masyakat Pesisir Natal di Pantai Barat Mandailing Natal, yang menjadi bahasa percakapan dalam pergaulan sehari-hari. Bahasa Pesisir ini agak unik, karena bahasa Pesisir ini adalah hasil asimilasi dari 3 bahasa, yaitu dari bahasa Batak Mandailing, Minangkabau dan Melayu.
Kabupaten Mandailing Natal |
Kabupaten Mandailing Natal mayoritas dihuni oleh suku Batak Mandailing. Masyarakat Batak Pesisir Natal yang bermukim di Pantai Barat Kabupaten Mandailing Natal saat ini membentuk suatu kabupaten otnom yang terpisah yang bernama Kabupaten Pantai Barat Mandailing. Sehingga masyarakat Batak Pesisir Natal memiliki kabupaten sendiri dan pemerataan pembangunan pun diharapkan dapat dirasakan masyarakat. Ibukota kabupaten baru ini berada di kecamatan Natal.
Pembentukan Kabupaten Pantai Barat Mandailing yang meliputi beberapa kecamatan, yaitu:
1. Kecamatan Natal
2. Kecamatan Batahan
3. Kecamatan Muara Batang Gadis
4. Kecamatan Lingga Bayu
5. Kecamatan Sinunukan
6. Kecamatan Ranto Baek
Batak Pesisir Natal Dance - Tari Payung
Batak Pesisir Natal Song - Duo Ranah
pesisir Ranah Nata tidak ada kaitannya dengan Batak dalam identitas Bahasa Nata,saya sudah bertanya kepada seorang nenek (yg lahir pd masa penjajahan) tatarias adat istiadat yg sudah lama berkecimpung hingga saat ini. dan mengatakan adat nata adalah Melayu bukan Batak.
ReplyDeleteDan daerah nata tempatnya berniaga, dan wajar saja orang yg berniaga di daerah nata banyak pendatang dan menetap, yg datang dari luar, termasuk suku Mandailing yg menggunakan marga sebagai identitas y dlm perkawinan, seperti antara Mandailing dan Melayu, sehingga banyak di daerah nata menjadi bermarga di daerah Melayu pesisir nata.
Sedangkan suku asli Melayu pesisir Nata tidak menggunakan Marga, jadi maka wajar saja indentitas Mandailing terjalin karena pernikahan menggunakan marga.