SUKU BATAK MANDAILING
DI KAB. MANDAILING NATAL
DI KAB. MANDAILING NATAL
By: Wendy Hutahaean
Suku Batak Mandailing, adalah salah satu suku yang berada di beberapa kabupaten di provinsi Sumatra Utara, yaitu di kabupaten Mandailing Natal, kabupaten Padang Lawas, kabupaten Padang Lawas Utara dan juga terdapat di kabupaten Tapanuli Selatan. Suku Mandailing ini berada di antara dua kebudayaan yang besar, yaitu budaya Batak dan budaya Minangkabau.
Traditional Clothes of Batak Mandailing |
Traditional Dance of Batak Mandailing |
Kalau diperhatikan antara suku Mandailing dengan suku Minangkabau, sangat berbeda dari struktur fisik, budaya, tradisi, adat-istiadat serta bahasa pada masyarakat suku Mandailing sangatlah berbeda. Hanya karena pada suku Minangkabau terdapat salah satu suku/marga yang bernama Mandaihiliang, oleh karena itu suku Minangkabau mengklaim bahwa Mandailing berasal dari salah satu marga/suku dari suku Minangkabau tersebut.
Sedangkan dengan Minangkabau, menurut mereka, pada masa dahulu, pada masa Perang Paderi, banyak dari orang-orang Mandailing yang hijrah ke daerah Minangkabau, dan hidup berbaur dengan adat istiadat Minangkabau, di sana mereka membuang marga aslinya, dan kelompok orang Mandailing di sana disebut sebagai orang Mandaihiliang, yang disesuaikan dengan lidah orang Minangkabau yang "susah" menyebut Mandailing, sebutan mereka pun menjadi Mandaihiliang. Akhirnya, jadilah orang-orang Mandailing yang hidup di tanah Minangkabau menjadi suatu suku di Minangkabau, yang disebut sebagai suku Mandaihiliang. Berarti, justru orang-orang Mandaihiliang di Minangkabau berasal dari Mandailing, bukan sebaliknya.
Ada versi lain yang menceritakan, bahwa dahulu di wilayah Mandailing ini ada sebuah kerajaan dari India bernama Kerajaan Holing atau Kalingga sekitar abad 12 Masehi. Istilah "Mandailing", dihubungkan-hubungkan dengan kata Mandala dan Holing. Kerajaan India ini telah berdiri sekian lama dan telah membentuk koloni yang berbaur dengan penduduk setempat, pemukiman dan pendudukan kerajaan ini diperkirakan terbentang dari Portibi hingga Pidoli. Wilayah pendudukan Kerajaan Holing ini disebut sebagai Tanah Mandala Holing, yang akhirnya menjadi Mandailing. Setelah sekian lama di tempat ini dan terjadi pembauran dengan penduduk setempat, terbentuklah suatu komunitas yang disebut suku Mandailing.
Suku Mandailing sebenarnya memiliki beberapa sub-suku, yang mana sub-suku tersebut saat ini pun telah melepaskan diri dari bagian "Mandailing", nya sendiri, dan menyatakan sebagai suku tersendiri.
Beberapa sub suku Mandailing tersebut adalah:
· Padang Lawas/ Padang Bolak
· Siladang
· Pasisi
· Orang Ulu
· Rao
· Rokan
Pada adat istiadat suku Mandailing semuanya tertulis dan diatur dalam Surat Tumbaga Holing (Serat Tembaga Kalinga). Aksara Tulak-Tulak, suatu aksara yang terpelihara dalam masyarakat Mandailing, yang merupakan varian dari aksara Proto-Sumatera, yang berasal dari huruf Pallawa, Suku Mandailing mempunyai aksara yang dinamakan urup tulak-tulak dan dipergunakan untuk menulis kitab-kitab kuno yang disebut pustaha (pustaka). Hal ini sama dengan suku-suku Batak lainnya yang juga memiliki aksara sendiri. Hal ini berbeda dengan suku Minangkabau yang tidak memiliki aksara. Aksara yang disebut pustaha ini banyak berisi catatan pengobatan tradisional, ilmu-ilmu gaib, ramalan-ramalan tentang waktu yang baik dan buruk serta ramalan mimpi.
Suku Mandailing secara mayoritas memeluk agama Islam, yang dibawa oleh pasukan Paderi dari Minangkabau yang mengislamkan Tanah Batak di bagian Selatan. Wilayah Mandailing pada masa lalu diserang pasukan Paderi yang menginvasi wilayah Mandailing yang hidup sebagai petani. Akibat dari serangan pasukan Paderi Minangkabau ini, sebagian masyarakat Mandailing melarikan diri menyeberang ke wilayah Malaysia untuk menyelamatkan diri, dan yang bertahan harus tunduk di bawah kekuasaan pasukan Paderi yang demi mempertahankan hidup, mereka memeluk agama Islam. Hanya sebagian kecil yang bertahan di wilayah tersebut yang tetap mempertahankan agama asli mereka seperti pelbegu dan malim, yang pada akhirnya, para misionaris Belanda datang dan menyebarkan agama Kristen di kalangan mereka.
1.
Kecamatan
Batahan ibu kota Pasar Batahan
2.
Kecamatan
Batang Natal ibu kota Muara Soma
3.
Kecamatan
Bukit Malintang Bukit ibu kota Malintang
4.
Kecamatan
Kotanopan ibu kota Kota Nopan
5.
Kecamatan
Lembah Sorik Marapi ibu kota Pasar Maga
6.
Kecamatan
Lingga Bayu ibu kota Simpang Gambir
7.
Kecamatan
Muara Batang Gadis ibu kota Singkuang
8.
Kecamatan
Muarasipongi Muara Sipongi
9.
Kecamatan
Naga Juang ibu kota Tambiski
10.
Kecamatan
Natal ibu kota Natal
11.
Kecamatan
Panyabungan Kota ibu kota Panyabungan
12.
Kecamatan
Panyabungan Barat ibu kota Longat
13.
Kecamatan
Panyabungan Selatan ibu kota Tano Bato
14.
Kecamatan
Panyabungan Timur ibu kota Gunung Baringin
15.
Kecamatan
Panyabungan Utara ibu kota Mompang
16.
Kecamatan
Siabu ibu kota Siabu
17.
Kecamatan
Ulu Pungkut ibu kota Hutanagodang
18.
Kecamatan
Pakantan ibu kota Pakantan
19.
Kecamatan
Puncak Sorik Marapi ibu kota Sibanggor
20.
Kecamatan
Ranto Baek ibu kota Manisak
21.
Kecamatan
Sinunukan ibu kota Sinunukan
22.
Kecamatan
Tambangan ibu kota Laru
23.
Kecamatan
Huta Bargot ibu kota Huta Bargot
Batak Mandailing Song - Sitogol
Batak Mandailing Dance - Tortor Sambilan
ada gak membahas vokal dan konsonan dalam bahasa mandailing.???
ReplyDeleteAbang Anonym, Terimakasih sudah membaca artikel ini. Belum ada bang. Mungkin nanti dibuat. Terimakasih bang.
Deletesejak kapan mandailing ini jadi batak....
ReplyDeletewewwww...
ya sejak itu
DeleteMandailing, batak kah? penyebutan batak itu ditelusuri adalah sebutan untuk orang2 pegunungan oleh melayu, baca kembali teks2 kronik melayu pesisir timur, penyebutan batak itu dialamatkan ke batak timur dan batak karo pada awalnya . . . . jadi banyak orang bertanya sejak kapan kah sebutan batak itu? ya sejak ada interaksi antara orang pegunungan (bukan melayu) dengan orang melayu pesisir timur. . . . opini Brayan Munthe
ReplyDeleteAbang Anonym, Terimakasih sudah membaca artikel ini. Penjelasan yang baik.
Deletedengan pemikiran yang kerdil dan justru bersipat sara terlihat bahwa kalian memang barbar makanya sampai kapanpun yang mengaku sebagai batak tidak akan mampu menjadi pemimpin di sumatera utara ini... ingat lae penduduk sumut ini udah pada cerdas... mandailing ya mandailing... jangan kau tambahin batak nya pulak
ReplyDeleteperlu kalian ketahui makna Batak secara etimologi (asal-usul kata) dan genealogis. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ada dua lema tentang ’Batak’. Pertama, Batak berarti petualang, pengembara. Pembatak malah diberi arti perampok dan penyamun. Lema kedua, Batak disebut sebagai suku bangsa di Sumatera Utara.
Batak bukan dari Batak, tapi dikonstruksi para musafir Barat dan dikukuhkan misionaris Jerman . Kata Batak diambil para musafir dari pedagang pesisir untuk menyebut kelompok etnik pegunungan dengan nama bata. Tapi nama yang diberikan para pedagang dan musafir ini berkonotasi negatif bahkan cenderung menghina untuk menyebut penduduk pegunungan itu sebagai kurang beradab, liar, dan tinggal di hutan. tuhkan jelas bahkan setempel kerajaan Singamangaraja bertuliskan ahu raja TOBA bukan BATAK. ingat cuma batak toba yang selalu rajin membatakan suku lain di sumatera utara ini...
Abang Anonym, Terimakasih sudah membaca artikel ini. Anda mau mengklasisfikasikan Mandailing sebagai Batak atau tidak itu hak anda dan saya menghargainya bang. Mengenai Gubernur Sumatera Utara, abang ingat Ferdinand Lumban Tobing, Edward Tambunan dan Rudolf Pardede, semuanya orang Batak Toba lho. Antropolog budaya menyebut 'Batak' kepada kumpulan suku-suku yang tinggal di sekitar Pegunungan Bukit Barisan Utara yang bukan Melayu dalam berbagai penelitian internasional. Terimakasih abang.
Delete"Akibat dari serangan pasukan Paderi Minangkabau ini, sebagian masyarakat Mandailing melarikan diri menyeberang ke wilayah Malaysia untuk menyelamatkan diri, dan yang bertahan harus tunduk di bawah kekuasaan pasukan Paderi yang demi mempertahankan hidup, mereka memeluk agama Islam. Hanya sebagian kecil yang bertahan di wilayah tersebut yang tetap mempertahankan agama asli mereka seperti pelbegu dan malim, yang pada akhirnya, para misionaris Belanda datang dan menyebarkan agama Kristen di kalangan mereka."
ReplyDeleteApa maksudnya ini genk??
Maksud anda, Islam dikenalkan secara kekerasan dan kristen disebarkan secara damai??
Anda lupa apa tujuan penjajahan kolonial di indonesia??
Abang Anonym, Terimakasih sudah membaca artikel ini. Saya hanya menyalin dari referensi
Deletehttps://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Batak
serta penuturan oleh kakek nenek kami tentang kedatangan Paderi ke Tanah Batak zaman dulu dan memang diperkuat oleh penelitian serta bukti-bukti sejarah yang ada.
Mengenai penyebaran Kristen dilakukan secara damai? Saya rasa tidak juga. Banyak para Missionaris Penginjil Kristen yang mati dibunuh orang Silindung saat menyebarkan Kristen dan setelah orang Silindung memeluk Kristen, banyak ulos dan godang yang dibakar agar tidak kembali kepada kepercayaan lamanya yaitu Pelebegu. Saya tidak pernah mengatakan agama Kristen disebarkan secara damai kan dalam artikel itu? Terimakasih bang.
nggak iya nih yang nulis, gak objektif.
ReplyDeletekau buat pulak seakan2 islam itu di sebarkan dengan kekerasan.
jangan dibelok2kan sejarah itu lae!
Abang Anonym, Terimakasih sudah membaca artikel ini. Tulisan ini kan merupakan penyusunan dari tulisan-tulisan para peneliti yang sudah ada sebelumnya, jadi saya hanya menyalin saja. Namun, mengenai Islamisasi oleh Paderi bisa dilihat pada tulisannya Bapak MOP Siregar ddan diperkuat dengan bukti-bukti sejarah yang dituturkan oleh kakek nenek kami bahwa memang penyebaran agama Islam di Tapanuli itu memang begitu adanya. Penyebaran Kristen pun juga dilakukan dengan keras, saya juga mengakuinya, bahkan sampai Gondang dan Ulos serta benda budaya lainnya juga dulu dibakar. Silakan baca link di bawah ini, khususnya bagian 'Masuknya Islam'.
Deletehttps://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Batak
Terimakasih abang.
Artikel ngawur ini...
ReplyDeleteAbang Anonym, Terimakasih sudah membaca artikel ini. Mengapa artikel ini artikel ngawur? Kan sudah ada bukti-bukti sejarahnya serta penelitian juga dalam bentuk buku. Terimakasih bang.
DeleteMenurutku, asal muasal itu sejarah, masa lalu. Sekarng kita hidup dlm proses yg sedang berlangsung. Maka alangkah baiknya kalau kita lebih fokus dlm merekayasa hidup kita yg lebih bertakwa. Jangan lagi masa lalu yg tidak jelas patokannya mempengaruhi kita. Kalau kita Muslim, mari bersungguh-sungguh dlm ke-Islaman kita. Bagi penganut yg lain jangan pula mereka direcoki. Kita bina toleransi agar Indonesia adil sejahtera. Tksh ats perhagiannya.
ReplyDeleteMenurutku, asal muasal itu sejarah, masa lalu. Sekarng kita hidup dlm proses yg sedang berlangsung. Maka alangkah baiknya kalau kita lebih fokus dlm merekayasa hidup kita yg lebih bertakwa. Jangan lagi masa lalu yg tidak jelas patokannya mempengaruhi kita. Kalau kita Muslim, mari bersungguh-sungguh dlm ke-Islaman kita. Bagi penganut yg lain jangan pula mereka direcoki. Kita bina toleransi agar Indonesia adil sejahtera. Tksh ats perhagiannya.
ReplyDeleteBersama Kami Agen Tembak Ikan Online Terbesar & Terpercaya!
ReplyDeleteDapatkan Bonus Cashback 5% - 10% / Bonus New Member 10%
Hanya Minimal Deposit IDR 50.000,- Menangkan Jackpot Jutaan Rupiah..
Yuk Gabung Bersama Bolavita Di Website www. bolavita .site
Untuk Info, Bisa Hubungi Customer Service Kami ( SIAP MELAYANI 24 JAM ) :
BBM: BOLAVITA
WeChat: BOLAVITA
WA: +628122222995
Line : cs_bolavita